Uncategorized

Mentorship Progran minggu ke 7

Bismillah…

Minggu ini kami merayakan progres sebagai mentee dan mentor…

Pertama mentor saya. Ini surat dari beliau

Lalu ini balasan dari saya

Dan untuk mentee saya

1. Mbak Windi

Ini surat darinya

Dan ini surat saya untuknya

2. Mbak Nhezty

Ini surat dari mbak nhezty

Dan ini surat dari saya untuknya

Lalu ini kupu-kupu saya

Categories: Uncategorized

Bunda Cekatan pekan ke 6, Master Mind

Bismillah minggu ini semakin menantang, karena kita harus buat jurnal mastermind setiap hari.

Awal2 saya semangat, tapi di hari ke 4 dan 5 kok agak down ya.. Saya begitu si orangnya, bosenan, kurang sabar terhadap proses..

Proyek saya 2 bulan ini adalah menjadikan dapur laboratorium bebersih saya. Jadi semua metode kebersihan mau saya terapin dulu fokus di ruang dapur.

Saya jadi berpikir, berarti kendala yang saya hadapai di lab. dapur ini akanmenjadi kendala pula ketika saya terspkan mstode bebersih ini di ruang lain. Kendala saya kurang manajemen waktu dan cepat capek. Saya harus evaluasi dan cari strategi untuk mengatasinya.

Harus move on, lihat terus ke depan . Melaju.

Diriku kata mentor adalah rebung

Dan ini progres saya..hari selasa belum nulis…mohon maaf tidak ada kesuksesan yang berarti. Aliran rasa sudah tertuang di tulisan awal laman ini ya…

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Mentorship Minggu ke 5: False Celebration

Minggu ini saatnya mengevaluasi diri dan mendapat feedback dari banyak pihak.

Yang dievaluasi adalah perkembangan perencanaan tujuan kita dan perencanaan aksi kita.

Saya ada dua mentee…saya japri satu-satu. Saya lebih suka hubungan.lebih privasi dan personal

Luar biasa menjadi mentor. Melatih skill kepemimpinan, komunikasi produktif dan melatih mental tidal cepat baperan.

Minggu ini mentor saya mengundurkan diri. Saya harus mengambil keputusan cepat. Alhamdulilah sudah dapat mentor baru.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Mentorship minggu ke 4: check-in

Minggu ini proses kami check-in.

Subhanallah..ini benar2 latihan membuatsistem.perubahan diri atau sistem menguasai bidang tertentu..kalau mita sdg pintar skill mentee dan mentor, kita akan lebjh mudah untuk mempelajari bidang lain juga dalam skill komunikasi memberdayakan orang lain di mentorship ini kita bisa terapkan kuga untuk suami dan anak.

Jadi sekarang masa check-in..bukan check-in hotel yaa…haha..tapi check di dalam. Check lebih mendalam gitu mungkin yaa.. apa yang dicheck, banyak..banyak bgt point2.nyaa..guna check-in ini untuk meninjau kembali satu sama lain, mentee dan mentor, jujur terbuka, menerima masukan, mengambil keputusan, dan lain-lain

Subhanallah saya menyepakati bersama mentee-mentee saya, bahea kamubakan melanjutkan mentorship jami,.kami juga menyepakati jam komunkasi intens kami.

Bersama mentor saya pun begitu, kami saling menyepakati jam dan lanjut mentorship.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Mentorship Minggu ke-2 : ‘Video Call’-an dan ‘Self Asessment’

Bismillah…

Minggu ke dua ini kupu-kupu muda nan lucu, yang segang belajar mengepakkan sayap belianya, mencoba beredar, memberi manfaat.

Program Mentorsfip sampailah ke tahap berikutnya, setelah minggu lalu perkenalan, minggu ini jadwal menggali self asessement dari mentee dan mentor, serta menetapkan tujuan.

Setelah menyimak video materi dan diskusi bu Septi, ada dua perubahan yang saya lakukakn. Pertama, ganti mentor. Ya, kata ibu, materi yang mau kita perdalam dengan mentor harus yang sudah kita rintis sejak awal. Awalnya tema saya tentang komitmen dan konsisten, lalu saya memutuskan untuk merubah tema menjadi berbenah rumah. Mengapa? Karena saya merasa sudah banyak ilmu soal itu, tantangan 30 haripun tentang itu ples suami saya sangat ingin sekali saya menjadi orang yang lebih rapih dan bersih.

Agak berat sebenernya pamit undur diri dari mentor sebelumnya. Karena Mbak Mayla ini mentor yang sangat support dan baik hati banget… selain itu yang bikin berat juga saya orang pertama yang melamarnya, jadi kayak gimana ya…saya mentee pertamanya tapi malah mengundurkan diri..kayak lirik lagu ”Kau yang memulai, kau yang mengakhiri…….” Alhamdulillah Mbak Mayla bebesar hati melepas saya, beliau masih punya dua mentee lagi kok. Beliau malag menawarkan mencarikan mentor yang sesuai dengan tema batu saya..Subhanallah..terharu saya… baik banget.

Mentor baru saya kebetulan teman waktu kuliah. Namanya Edwina, saya panggil Wina. Mulai lagi kami dari awal yaitu tahap perkenalan hehe… tapi kebut juga sih akhirnya video call-an dan nanya tujuan-tujuan.

Nah itu dia fotonyaaa…lucu ya..ada dedek nya…muah

Perubahan Kedua yang saya lakukan adalah perubahan jumlah mentee! Yang tadinya satu, menjadi dua.

Saya kirim videoo self asessment saya tenrtang manajemen waktu dan pomodoro via FB live, hanya mereka berdua yang bisa nonton.

Duh ternyata lumayan menantang juga ya punya tiga amanah yang harus diperhatikan: memperhatikan dua mentee dan menerima perhatian satu mentor. Total ada 3 teman baru yang akhir-akhir.ini selalu saya pikirkan…Eaaa…

Semoga tetap semangat dan istiqomah untuk berproses menjadi kupu-kupu sempurna aamiin.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Program Mentorship Kelas Bunda Cekatan, Minggu 1

Bismillah…

Alhamdulillah Allah menakdirkan saya untuk sampai ke tahap kupu-kupu muda. Setiap tahap semakin meningkat tantangannya. Saya hampir tidak percaya bahwa saya sudah sampai tahap sejauh ini.

Tantangan kali ini sungguh luar biasa para kupu-kupu ini harus berlatih menjadi mentor dan mentee dalam program mentorship.

Awal mendengar instruksi Ibu Septi tentang menjadi.mentor, saya langsung tertekan..waduh ilmu apa yang bisa dibagi oleh diriku yang biasa-biasa ini. Ternyata ada juga yang berpikiran sama dan menanyakan pada bu Septi. Ibupun menyemangati yang intinya kita tidak boleh selalu merasa medioker..selalu merasa biasa-biasa aja..harus percaya diri bahwa kita punya keunggulan…jadi, merasa medioker, atau inferior terus itu termasuk ‘penyakit’ ya gaes..

Bismillah sayapun bangkit kembali.. berusaha mengumpulkan kepercayaan diri yang berserak.

Awalnya saya ‘hunting’ dulu menjadi mentee, saya buka laman mentor, eh menemukan profil mentor yang cocok dengan ilmu yang ingin saya dalami. Langsung klik, laa ternyata untuk terhubung dengan mentor harus bikin profil dulu, saya bikinlah mendadak cepat-cepat takut mentor pilihan saya keburu nerima banyak mentee dan menolak saya. Alhamdulillah saya diterima bahkan termasuk yang pertama mengajukan diri. Nama mentornya mbak May. Bidangnya komitmen dan konsisten.

Tidak lama ada yang men-chat saya menawarkan jadi mentor. Banyak yang chat saya menawarkan jadi mentor pembelajaran, padahal saya.l mau jadi mentor dengan tema yanga sama…ternyata..oalah saya isi form. Harusnya form mentee saya di form profil mentor. Langsung deh setelah sadar, cus saya bikin profil mentor.

Ah..akhirnya saya ‘hunting’ mentee. Cari-cari profil mentee, kok susah ya yang kira-kira mau di bidang saya akhirnya saya edit. profil mentor saya menjadi lebih ‘menjual’ halah. Dengan harapan ada yang jatuh hati dah sama saya…hehe.

Alhamdulillah ada mentee yang kecantol juga sama rayuan saya eh.. promosi diri saya di profil. Namanya mbak Windi. Sebelumnya beliau ditolak sama mentor lain…duh..kasian..cini sama aku saja :p Kota belajar tentang manajemen waktu Pomodoro.

Alhamdulillah luar biasa menjadi mentee sekaligus mentor, konsentrasi rasanya terbelah.

Sudahlah ikhlas aja… Jalani saja. Bismillah..

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Aliran Rasa Tahap Kepompong

Alhamdulillah..telah sampai.ke tahap kepompong.

Tahap-tahap di Bunda Celatan ini sangat menarik, jadi selalu penasaran, tantangan apa yang akan diberi di setiap tahapnya. Dimulai dari tahap telur-telur dimana kita membuat peta, lalu tahap ulat-ulat fase mencari makanan ilmu sebanyak-banyaknya dengan keluarga, lalu tibalah kini fase kepompong. Di fase ini layaknya kepompong, kita disuruh berpuasa, bukan puasa makanan, tetapi puasa melakuan hal yang menghambat kesukseaan kita. Selain puasa, tugas kita juga memilih satu keterampilan yang ingin kita bangun, dan membuat karya tentang itu aetiap hari selama 30 hari! Masya Alah..dua tantangan sekaligus!

Selama menjalani 2 tugas ini saya merasa keteteran fokus, kadang saya terlalu fokus ke puasa sampai lupa tugas keterampialnnya hehe..

Hikmahnya saya jadi terpacu untuk meningkatkan keterampilan yang saya pilih yaitu keterampilan bersih-bersih.

Puasa yang saya pilih :puasa berpikir yang bukan prioritas, puasa tidur di jam yang tidak seharusnya, puasa gadget, dan puasa melakukan hal yang tiada berguna.

Terasa sekali produktivitas meningkat setelah meninggalkan hal-hal yang menghambat kesuksesan itu.

Tantangan yang erat yang mengiringi dua tantangan itu adalah tantangan telaten menyetor tigas, karena harus edit sticker , salin link lagi, lalu setor jurnal. Saat setor jurnal harus telaten mengisi printilan form yang kadang bikin tidak sabar hehe.. sampai.saya hafal nomer NIM saya..

Belum kalau ada gangguan sinyal lemot.

Berkali-kali saya mau menyerah…ini terlalu berat.. namun Alhamdulillah sampai juga.

Semoga saya bisa meneruskan puasa-puasa saya dan meneruskan melakukan.keterampilan saya: satu hari satu spot di rumah dibersihkan, hingga akhirnya saya berubah menjadi kupu-kupu cantik pembersih…aamiin

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurna Puasa Minggu.ke 4

Bismillah

Minggu mau cobapuasa melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat, yamg bukan priotlritas..atau yang sia-sia.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Tantangan 30 Hari: Day 30..

Hari ini terapkan teknik felegasi dalam membersihkan…hehe. cuci piring dan sapu silahkan anak-anaku yang mengerjakannya.. ke deoannya harus dipikirlan lagi teknik delegasi yang baik agar anak-anak konsisten dan jadi kebiasaan

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Jurnal Tantangan 30 Hari : Day 29

Alhamdulillah sudah hampir finish. Yang kurasakan saya lebih oeka terhadap kebersihan, lebih ridho dalam mencuci piring dan membersihkan lantai. Pakaian masih PR…harus punya teknik yang lebih cerdas, efisien, muktahir.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar